Berbeda dengan sepupunya yaitu mahoni asli dari genus Switennia, mahoni Afrika mempunyai akar banir yang membuat penampakan luarnya yang kokoh dan mampu menahan angin besar yang biasanya terjadi di kawasan pantai.
Tumbuhan ini biasanya dibudidayakan dengan biji. Bentuk bijinya yang pipih panjang menjadikannya bisa tertiup angin saat jatuh dari pohonnya atau lebih tepatnya keluar dari buahnya yang sudah mengering dan terbuka.
Tumbuhan ini cocok sebagai pohon peneduh di tepi jalan ataupun di pekarangan rumah. Mahoni Afrika juga termasuk tumbuhan berumur panjang bisa sampai ratusan tahun dengan perakaran yang kokoh serta cocok dengan iklim tropis Indonesia.
Mengapa kalian tidak mencoba menanam Mahoni Afrika? Jika kalian berminat bisa membeli bibitnya jika kalian kebetulan berlibur di Pantai Lohgending tepatnya di persemaian dekat di tepi jalan dekat pantai. Alternatif lainnya adalah kalian bisa langsung berkunjung di tegakan mahoni afrika di pantai Lohgending dengan seizin petugas Perhutani yang berada di persemaian. Nah saat berkunjung itulah kalian bisa memanfaatkan untuk mengambil biji-biji mahoni yang jatuh. Warnanya coklat pipih panjang. Kalian bisa dengan mudah membibitkannya, yaitu dengan cara menanam bijinya di media semai atau polybag dan lakukan penyiraman 2 kali sehari saat pagi dan sore. Biji Mahoni afrika akan tumbuh dalam tempo beberapa hari.
Mari menanam! Selamatkan Bumi Kita mulai dari pekarangan kita sendiri.